Penulis: Putri Setia Wardhani , Editor: Icha Nurrohmah
Dalam landasan ekonomi sosial, terdapat dua konsep penting yang memiliki peran besar dalam membangun kebahagiaan bersama: zakat dan infak. Zakat, sebagai kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, dan infak, sebagai amalan sukarela untuk membantu sesama, merupakan instrumen ekonomi sosial yang mampu memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
A. Zakat : Kontribusi Wajib untuk Kesejahteraan Sosial
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memerintahkan umat Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari harta mereka untuk diberikan kepada yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang yang membutuhkan. Dalam perspektif ekonomi, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam redistribusi kekayaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain itu, zakat juga memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Melalui praktik zakat, terjalinlah hubungan saling membantu antara yang mampu dan yang membutuhkan, menciptakan solidaritas sosial yang kuat dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam masyarakat.
B. Infak : Bentuk Sukarela untuk Membangun Kesejahteraan Bersama
Infak, di sisi lain, merupakan amalan sukarela yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk membantu sesama yang membutuhkan. Meskipun tidak diwajibkan seperti zakat, infak memiliki peran yang tak kalah penting dalam konteks ekonomi sosial. Infak menjadi sarana bagi individu untuk berbagi rezeki dan memberikan kontribusi positif dalam membangun kebahagiaan bersama. Dalam perspektif ekonomi, infak dapat dianggap sebagai investasi dalam kesejahteraan sosial. Hal ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik, meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
C. Peran Ekonomi Sosial dalam Membangun Kebahagiaan Bersama
Dalam konteks ekonomi sosial, peran zakat dan infak sangatlah penting dalam membentuk kebahagiaan bersama dalam masyarakat. Melalui praktik zakat, tercipta mekanisme redistribusi kekayaan yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan akses lebih besar kepada masyarakat yang kurang mampu. Sementara itu, infak menjadi sarana bagi individu atau kelompok untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan sosial, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua anggotanya.
Zakat dan infak bukan hanya sekadar praktik keagamaan, tetapi juga instrumen ekonomi sosial yang memiliki peran besar dalam membangun kebahagiaan bersama dalam masyarakat. Melalui praktik zakat, tercipta mekanisme redistribusi kekayaan yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat. Sedangkan melalui infak, menjadi sarana bagi individu atau kelompok untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sosial dalam praktik zakat dan infak, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih berkeadilan, inklusif, dan bahagia secara bersama-sama. Dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi, zakat dan infak dapat menjadi instrumen yang kuat dalam menciptakan perubahan positif dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua anggota masyarakat