Penulis: Nadiva Amelia Baetisalamah, Editor: Aisyah Puan Maharani
Bulan Ramadhan merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain sebagai bulan ibadah, Ramadhan juga memiliki potensi yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan populasi Muslim yang besar, potensi ekonomi Ramadhan di Indonesia sangat besar dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku ekonomi perlu memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Secara historis, periode Ramadhan dan Lebaran telah menjadi waktu di mana konsumsi masyarakat mencapai puncaknya, dengan permintaan akan barang dan jasa yang melonjak tajam. Selama Ramadhan, terjadi peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan dan minuman, terutama saat waktu berbuka puasa dan sahur. Selain itu, kegiatan perdagangan juga meningkat, dengan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan yang ramai oleh masyarakat yang mempersiapkan kebutuhan selama bulan puasa.
Selain itu, arus mudik selama Lebaran juga berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa pada masa Lebaran 2024, akan terjadi peningkatan pergerakan masyarakat sebesar 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 193,6 juta orang. Angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023, yang diperkirakan sekitar 123,8 juta orang.
Dengan adanya peningkatan konsumsi dan pergerakan masyarakat selama periode Ramadhan dan Lebaran, hal ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pelaku usaha dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penjualan dan menciptakan lapangan kerja sementara. Selain itu, sektor pariwisata dan industri kreatif juga dapat mengalami pertumbuhan yang signifikan melalui penyelenggaraan acara dan festival yang berkaitan dengan Ramadhan dan Lebaran.
Dengan demikian, periode Ramadhan dan Lebaran bukan hanya memiliki makna religius, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.