Penulis: Shierly Anggraeni, Editor: Aisyah Puan Maharani
Pernahkan kalian berpikir Hari Raya Nyepi dan awal Ramadan jatuh pada waktu bersamaan? Yaa, hal itu terjadi tahun ini, awal ramadan jatuh bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi. Seperti kita ketahui bersama bahwa dua hal itu merupakan dua hal yang sangat bertolak belakang.
Hari Raya Nyepi merupakan perayaan atas tahun baru Saka dalam kalender Saka yang digunakan umat Hindu. Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktifitas seperti pada umumnya, seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, menghidupkan perapian, bekerja dan sebagainya. Nyepi mengandung arti sepi atau sunyi. Hari Raya Nyepi dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam. Dengan kata lain, Nyepi bertujuan untuk membuang kotoran dan keburukan yang lalu agar siap mengahadapi rintangan di tahun yang baru. Perayaan Hari Raya Nyepi memberikan pemahaman akan pentingnya toleransi dalam kehidupan umat manusia. Arti Hari Raya Nyepi lekat dengan kehidupan. Melakukan perenungan diri merupakan salah satu proses untuk memperoleh kesiapan hidup di tahun yang baru.
Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1946 atau pada tahun 2024, jatuh pada hari Senin, 11 Maret. Hari raya dilaksanakan selama satu hari penuh atau selama 24 jam. Dimulai dari pukul 6 pagi tanggal 11 Maret hingga pukup 6 pagi keesokan harinya yaitu tanggal 12 Maret.
Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nantikan umat Muslim. Bulan yang di dalamnya penuh dengan keistimewaan, dimana pahala ibadah kita pada bulan ini dilipat gandakan. Pada bulan Ramadan kita melaksanakan ibadah rukun Islam ke-3 yaitu puasa satu bulan full. Puasa diwajibkan pada orang-orang yang beriman dan telah memenuhi syarat wajibnya. Sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Ayat di atas menjadi dasar bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Allah mewajibkan kita untuk berpuasa yaitu menahan segala yang membatalkan puasa disertai dengan niat untuk menjalakannya, dimulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Hal ini agar kita bertakwa kepada Allah, yaitu dengan membuat tabir penghalang antara diri kita dan azab Allah melalui amal saleh, dan salah satu amal saleh yang paling utama ialah puasa. Dan 1 Ramadan 1445 hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.
Perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1946 bertepatan atau beriringan dengan awal bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah. Mungkin di tempat kita yang mayoritas Muslim hal ini biasa saja, namun berbeda dengan saudara kita yang tinggal di Bali. Suasana Ramadan akan tampak berbeda bagi mereka karena mayoritas masyarakat di Bali beragama Hindu. Dengan adanya hal ini, menjadi momentum bagi umat Hindu dan Muslim atau Masyarakat luas untuk saling intropeksi diri dan saling menghormati ritual dan tradisi antar-agama.
Begitu pula yang dilakukan umat Muslim di Bali, melalui imbauan yang disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet menghimbau kepada seluruh umat Muslim di Bali agar melaksanakan salat tarawih dan salat lainnya dirumah masih-masing atau masjid terdekat dan tidak menggunakan pengeras suara serta menggunakan lampu penerangan yang terbatas, selama perayaan Nyepi.