Penulis: Muhammad Perdana Putra, Editor: Aisyah Puan Maharani
Bulan suci Ramadan membawa peningkatan signifikan dalam pengumpulan dan distribusi zakat. Namun, peningkatan ini juga membawa risiko yang lebih besar bagi lembaga amil zakat. Risiko-risiko ini meliputi pengumpulan dana zakat, pengelolaan dana, dan pendistribusian dana kepada yang berhak.
Pengumpulan Dana Zakat
Risiko di tahap ini sering terjadi karena fluktuasi jumlah zakat yang dikumpulkan. Lembaga harus memastikan bahwa proses pengumpulan dana dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas untuk menjaga kepercayaan muzaki (donatur).
Pengelolaan Dana Zakat
Risiko operasional seperti transparansi alokasi dana dan sistem IT yang dapat menghambat transaksi pembayaran zakat harus dikelola dengan hati-hati. Lembaga harus memiliki strategi mitigasi yang jelas untuk menghindari atau mentransfer risiko ini.
Pendistribusian Dana Zakat
Distribusi zakat harus sesuai dengan 8 asnaf yang ditetapkan dalam QS. At-Taubah: 60. Risiko di sini termasuk penyaluran yang tidak tepat dan kehilangan kepercayaan dari mustahik (penerima zakat).
Strategi Mitigasi
Lembaga amil zakat harus melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh menggunakan metode Enterprise Risk Management (ERM). Setelah itu, mereka harus merencanakan strategi mitigasi yang mencakup teknik untuk menghindari dan mentransfer risiko.
Dengan manajemen risiko yang efektif, lembaga amil zakat dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan organisasi dan meminimalisir terjadinya risiko selama bulan Ramadan.